Menelusuri Akar Pemikiran Kaum Liberal

Selasa, 19 Juli 2011 22:57:27 WIB

MENELUSURI AKAR PEMIKIRAN KAUM LIBERAL

Oleh
Ustadz Abu Ihsan Al-Maidani


وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُم بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan ridha kepada kamu sehingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. [al-Baqarah/2:120]

Di dalam ayat tersebut Allah Subhanahu wa Ta’ala menegaskan bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani tiada henti-hentinya merancang makar dan konspirasi untuk memadamkan cahaya Islam. Disadari atau tidak, pada hari ini kaum muslimin telah dijadikan target utama mereka. Dan ayat di atas, sebenarnya menggugah kaum muslimin agar menyadari bahwa musuh-musuh selalu mengintai dari segala arah untuk memadamkan cahaya Islam.

Di dalam Al-Qur‘an, jauh sebelumnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memperingatkan umat Islam bahwa orang-orang kafir selalu berusaha mengeluarkan dan memurtadkan kaum muslimin dari Diinul-Islam. Itulah inti persoalannya!

Islam Dan Liberalisme

Kamis, 21 Juli 2011 23:17:00 WIB

ISLAM DAN LIBERALISME

Oleh
Ustadz Kholid Syamhudi


Liberalisme, adalah sebuah istilah asing yang diambil dari bahasa Inggris, yang berarti kebebasan. Kata ini kembali kepada kata “liberty” dalam bahasa Inggrisnya, atau “liberte” menurut bahasa Perancis, yang bermakna bebas. [1] Istilah ini datang dari Eropa. Para peneliti, baik dari mereka ataupun dari selainnya berselisih dalam mendefinisikan pemikiran ini. Namun seluruh definisi, kembali kepada pengertian kebebasan dalam pandangan Barat. The World Book Encyclopedia menuliskan pembahasan Liberalism, bahwa istilah ini dianggap masih samar, karena pengertian dan pendukung-pendukungnya berubah dalam bentuk tertentu dengan berlalunya waktu.[2]

Muslim Liberal

Jumat, 22 Juli 2011 23:09:09 WIB

MUSLIM LIBERAL [1]

Oleh
Prof Dr Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan [2]


Segala puji bagi Rabb sekalian alam semesta, dan shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada nabi kita Muhammadn -yang tidak ada nabi setelahnya- keluarga dan para sahabatnya. Wa ba’du. Telah datang kepadaku pertanyaan yang berbunyi: Pertanyaan tentang ajakan kepada pemikiran liberal di negara-negara Islam. Ajakan ini mengajak kepada kebebasan yang tidak ada ketentuan secara pasti, kecuali undang-undang buatan manusia. Ia juga menyamakan antara muslim dan non muslim dengan dalih pluralisme, dan memberikan kepada setiap orang kebebasan individu yang tidak tunduk kepada batasan syari’at, serta menentang sebagian hukum-hukum syari’at yang bertentangan dengannya, seperti hukum-hukum seputar wanita atau hubungan dengan selain muslim, atau pengingkaran atas kemungkaran, atau hukum-hukum jihad dan hukum-hukum lain yang berisi penentangan liberalisme terhadap Islam.

Apakah seorang muslim dibolehkan mengatakan “saya muslim liberal”?

Apakah Matahari Mengelilingi Bumi ? Oleh

Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin
Pertanyaan
Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin ditanya: "Apakah Matahari berputar mengelilingi bumi?".

Jawaban.
"Dhahirnya dalil-dalil syar'i menetapkan bahwa mataharilah yang berputar mengelilingi bumi dan dengan perputarannya itulah menyebabkan terjadinya pergantian siang dan malam di permukaan bumi, tidak ada hak bagi kita untuk melewati dhahirnya dalil-dalil ini kecuali dengan dalil yang lebih kuat dari hal itu yang memberi peluang bagi kita untuk menakwilkan dari dhahirnya. Diantara dalil-dalil yang menunjukkan bahwa matahari berputar mengelilingi bumi sehingga terjadi pergantian siang dan malam adalah sebagai berikut.

PETUNJUK NABI TENTANG MINUM

PETUNJUK NABI TENTANG MINUM


Jauh sebelum manusia menemukan beragam minuman multivitamin penjaga stamina tubuh, berabad silam Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberikan teladan sempurna perihal minum. Dalam paparan hadits dijelaskan, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam sangat menyukai minuman yang dingin dan manis. Aisyah Radhiyallahu anha menuturkan.

كَانَ أَحَبُّ الشَّرَابِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحُلْوَ الْبَارِدَ

Minuman yang paling disukai Rasulullah ialah yang dingin dan manis. [1]

Penuturan Aisyah di atas memiliki beberapa ihtimal (kemungkinan). Bisa jadi, yang dimaksud ialah air yang dicampur madu, rendaman kismis ataupun kurma, sebagaimana tercantum dalam riwayat Muslim berikut.

َعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُنْبَذُ لَهُ الزَّبِيبُ فِي السِّقَاءِ فَيَشْرَبُهُ يَوْمَهُ وَالْغَدَ وَبَعْدَ الْغَدِ فَإِذَا كَانَ مَسَاءُ الثَّالِثَةِ شَرِبَهُ وَسَقَاهُ فَإِنْ فَضَلَ شَيْءٌ أَهَرَاقَهُ

Dari Ibnu Abbas Radhiyalahu 'anhu, ia berkata,”Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah dibuatkan rendaman kismis dalam satu bejana, kemudian beliau minum rendaman tersebut pada hari itu, juga esok harinya dan keesokannya harinya. Pada sore hari ketiga beliau memberi minuman tersebut kepada yang lain, jika masih ada yang tersisa , beliaupun menuangnya.” [2]